Sabtu, 27 Desember 2008

ask and answer with my own self

Mata ini terbuka secara terpaksa, hingga menimbulkan sesuatu yang hanya setengah. Nyawaku baru terkumpul sedikit, karena mendengar telepon genggam berbunyi sangat nyaring. Saat keadaan tidak utuhpun. Aku tetap berharap nomor telepon yang keluar dari telepon genggamku berasal seseorang yang membuat badanku sedikir bergetar takberarah, tadi malam.

Sulit menerima kenyataan, nomor itu adalah nomor sahabatku. Dan dia mengajakku pergi berkumpul di rumah temanku. Terasa lagi rasa itu, pusing kepala yang tidak memiliki obat secara nyata. Walaupun begitu aku tetap mengambil sisi positifnya, yaitu masih ada yang mencariku atau istilah lainnya membutuhkanku. Walau bukan dirinya.

Saat telepon itu kututup. Langit-langit kamarku berputar tanpa arah. Aku merasakan lagi. Serangan dari dirinya yang kubuat sendiri. Badan yang terhempas angin badai yang tak terlihat. Aku lelah, selalu menangis setiap apapun menyerangku. Saat airmata siap meluncur. Aku menahannya dengan sekuat tenaga. Kutanamkan dipikiranku, bahwa ini adalah hidup. Ku ingat semuanya dari awal. Kupertanyakan dan kujawab lagi sendiri.



Pertanyaan pertama untuk orang pertama
Mengapa begitu tega dia meninggalkanku? Dan kujawab mungkin dia memang masih tertempel di jiwa perempuan berambut panjang itu. Tapi, jawabanku salah. Tak lama dia merangkul tubuh lain. Tubuh yang bukan dimiliki oleh perempuan berambut panjang itu. Perempuan rambut panjang itu ternyata juga telah merangkul tubuh lain. Lalu, kenapa? Kenapa perempuan itu tega mengahancurkan rumahku dan dia?. Aku kira kau sangat ingin melindunginya.. tapi apa. Kau malah menyakiti aku dan dia.

Aku tau, aku tidak bisa sepenuhnya menyalahkan perempuan berambut panjang itu. Dia juga telah memeluk tubuh lain. Tubuh yang memiliki persamaan denganku. Kuperhatikan kehidupan dia dan persamaan diriku. Sangat indah, hampir tidak ada kesedihan. Tidak ada satu rayappun yang menggerogoti rumah mereka. Yang ada malah kekokohan rumah itu semakin menjadi. Kegembiraan yang dalam memnuhi rumah mereka. Dan aku hanya diam dan menampakkan senyum terpaksa dari kejauhan sambil menahan robohnya tubuh ini.

Baiklah, dia memang bukan sinar matahari pribadiku. Mungkin dia hanya transit meminta pertolongan darurat untuk hatinya yang hancur tersobek-sobek. Lalu pergi mencari rumah yang lebih aman dari segalanya. Bersikaplah yang adil! Suara itu muncul. Ya aku mengerti kok. Kuciptakan sebuah tiang untuk aku berpegang. Tiang itu mengatakan : kau itu kuat, oleh karena itu kaulah yang menjadi rumah transitnya dan kesedihanmu itu sangat berharga, karena dibalik itu terdapat kegembiraan, walaupun bukan kamu yang merasakannya.
Tiang itu sangat berguna, walaupun terkadang aku masih saja menutup mata sehingga tidak tau harus berpeganngan dengan apa. Dan walaupun semenjak saat itu aku tidak begitu percaya terhadap orang yang mencoba mencintaiku.

kedua
saat itu, salah mengambil langkah. membawa bocah ingusan ke tempat yang sangat indah. dengan kebijaksaan dan tanggung jawab. aku memutuskan untuk menemaninya. aku melihat dia hanya sesorang bocah yang aku pikir tidak memliki alat apapun untuk membawa dirinya sendiri untuk pulang dan terlanjur menikmati tempat indah itu. dengan sebuah pengorbanan meninggalkan sesuatu yang mahal dan langka. aku menemaninya. berusaha menikmatinya. dan kahirnya aku menikmatinya. aku sangat mempercayainya dalam hal ini. seminggu dua minggu berlalu. dan ternyata. aku sendiri yang tidak bisa bertahan.

tapi kenapa? oke aku tak bisa menahan kesabaran untuk menghadapimu. tapi aku pikir kau tidak akan sekejam itu. gone without saying anything. dan tiba-tiba memberikan aku kejutan yang sangat membuat keadaanku naas. terkapar.. lagi. kamu tau? aku memilihmu.. bisa saja saat itu aku meninggalkanmu terlarut dalam keindahan palsu. tapi saat itu aku berfikir aku terlalu keji untuk pergi. dan ternyata semua terbalik. kamu hilang dan timbul dengan corak lain.

ya, ternyata aku yang salah-lagi. ternyata kamu seseorang yang sangat sedang menikmati keindahan bermain. asyiknya bermain. hmpf, aku menyadari aku tidak bisa berbuat apa2. yang bisa kulakukan hanya memantau, mengawasi, dan siap sedia sambil menahan semuanya. menahan rasa yang hilang dan ruangan yang bau dan berantakan. MUNGKIN-lagi, Alam menginginkanku untuk membenahi lembaranku dengan perkerjaan sampingan melihat bocah tersenyum,tertawa siap menampung tangisannya apbila dia terjatuh tiba-tiba.

Kamis, 25 Desember 2008

ketenangan dalam perkumpulan ikatan darah

pagi hari ini, cerah tidak ada hujan tidak ada panas. tenang sejuk damai. hal yang paling menyenangkan adalah memeluk mesra bantal dan guling. tapi aku ingat aku harus menyelesaikan tugasku membeli buku-buku untuk menyambut tahun 2009. awal tahun 2009-awal yang buruk, tegang, gila. akupun berangkat bersama perkumpulan ikatan darah yang aku rasa memiliki asap yang padat. dan aku akui asap itu semua dariku. tapi ingat asap berasal dari api dan aku hanyalah hasil yang menjadi korban dari api tersebut. walaupun api telah padam, asap masih tetap ada.

i dont know... really dont know. mengapa semuanya terjadi hari ini? hari ini hari natal. tapi akhirnya aku merasakan kebaikan dalam perkumpulan ikatan darah ini. bukan saat Idul fitri. (maaf Tuhan) yasulah, aku juga menganggap ini sebagai kebetulan atau takdir semata.

ya, akhirnya aku merasakannya. finally, aku berkata sesuatu kepadanya tanpa hati kesal. tidak seperti biasanya-selalu ogah-ogahan berbicara dengannya. aku menyadarinya aku harus memulai lagi mencoba mencintainya atau mungkin bukan mencoba tapi mencari cintaku yang tertutup oleh kebencian dan dendam, karena memang seharusnya cinta itu sudah tertanam sejak aku di perut ibuku. waktu, waktu yang akan membantuku sampai asap ini ikut melebur bersama udara segar. thankyou God for this day. :)

Senin, 22 Desember 2008

eat my own heart

kenapa kalian harus seperti ini? pelan-pelan melempariku. memang tidak sepenuhnya bukan salah kalian. tapi aku tidak bisa menerima. tenagaku semakin habis melihatnya. menurutku teman yang baik adalah seseorang yang selalu membantu mendorongku keatas. bukan menjatuhkanku. sekarang aku harus mengumpulkan tenaga SENDIRI. agar aku bisa kembali naik ke atas. ingin makan untuk menambah tenagaku. tapi tak ada apa-apa. ya... lihatlah teman, dengan memakan hatiku sendiri yang membuat tambah buruk. aku yakin bisa sampai... keatas. meski perlahan-lahan. terimakasih teman atas warna hitamnya... :)

sorry this paragraph is made when i was so down and angry. and i know, this is so selfish. but this is what i feel that time..

Sabtu, 13 Desember 2008

18 kilometers


that day is Monday. my school holidays because there is a celebration of Idul Adha. but, tomorrow I will conduct the test. so, to make my brain more fresh. I walk with my two friends. fajar and kevin. Travel without direction. but very enjoyable. to forget the exam tomorrow.

Senin, 08 Desember 2008

whaaaaat!!!??

I started to think and find my weaknesses, my meanness, all the bad things that are in my resignation. no! I know this can not happen. how is this? I feel jealous, frustrated, resentful. God help me ...

Jumat, 05 Desember 2008

the key

ingin berteriak tapi sia-sia
ingin menangis tapi tak ada yang mendengar
ingin bunuh diri tapi tak pantas
apa? apa yang sedang aku lakuakan?
mengapa? mengapa seperti ini?
sesak dan lelah ku melakukan semua ini
ingin kunikmati tapi terlalu sakit
aku terlelap, ya.. menerima dan menjalani
itulah kuncinya. agaar aku dapat terlelap dari gelombang pasang hidup ini

jendela itu. aku ingin jendela itu. manapun.


ya.. aku merasakannya. sangat sempit. sangatlah sempit malah. aku merasa dimata-matai. berusaha menjalankan kehidupan sepeti biasanya. tapi tetap saja. terlalu sempit. aku butuh sinar matahari dari tempat lain, aku butuh wajah-wajah baru. lelah ku melihat hal yang sama. mungkin tidak terlihat sama. awalnya terlihat berbeda, tetapi akhirnya sama. aku tidak suka yang sama. aku ingin membuka jendela baru. tapi, apakah yang terlihat akan sama?. aku berpikir, aku tau, aku harus membuka jendela di tempat lain. ya... itulah caranya. ingin rasanya, ingin sekali mencapai rumah itu. rumah manapun. yang tidak memiliki jendela yang sama. atau mungkin aku akan selamat dengan menutup jendela. sehingga aku tidak melihat hal yang sama. tapi aku bisa mati, karena yang kulihat hanya kegelapan. baiklah, sekarang aku mengerti. aku harus melaksanakan ideku yang pertama. mencari sinar di balik jendela rumah lain.

Rabu, 03 Desember 2008

three beautiful

three words that have meaning is very important in my life. yes I love it three. without all of that, may color my life is just black and white. when I'm sad and lonely. I consoled by 3 it. so also when I'm happy, I pour all my feelings. three things that are fashion, music. and photography. love you always



Selasa, 02 Desember 2008

brown day



what do you think about my style?