Sabtu, 22 Oktober 2011

-

waktu ini aku mengerti apa yang dia lewati yang ada dalam tubuh dan jiwanya. memang sangat menusuk dan susah dimafkan. terlibatnya benda-benda teman jiwa membuat masa lalu menjadi penentu masa depan. aku mengulanginya lagi, mengumpulkan nyawa dan tenaga untuk membuka pintu ini-dan aku membukanya. aku lihat di mata itu memang selalu ada kekuatan itu, dan aku yakin akan keberadaannya. tapi masa itu yang telah kamu rasakan tidak ada hentinya berjalan bersama masaku dan masamu saat ini. sehingga membuat aku berpikir apakah masa kita akan bertemu pada tembok besar dalam waktu yang singkat atau selama sang pemimpin memberi waktu?. maaf, jiwaku tidak suka berbohong pada apapun apalagi pada milik sendiri.

Jumat, 14 Oktober 2011

istana di puncak gunung

hari ini-pagi ini, membuka mata tak tahu mengapa terlintas semua bayangan teman masa lalu. aku yang belajar di dunia lain, yang tidak memiliki kesamaan dengan duniaku. mereka yang ada di sana berharap sebuah istana megah di puncak gunung. dan aku sambil membawa beban di seluruh tubuh dan jiwa ini, bahkan tidak tahu harus bagaimana cara menggapai istana tersebut.
Kulihat karya-karya itu-mereka memang indah dilihat mata. tapi diriku mengatakan, siapapun bisa melakukan itu, dan sangat mudah untuk menciptakannya. kenapa? aku mengatakan hal tersebut? mungkin itu karena beberapa sifat dasar sebuah makhluk yang harus disadari apa kegunaannya. bertanya lagi pada tubuh ini : Kemana saja kamu selama ini? Apa saja yang kau sudah lakukan untuk mereka- tidak usah jauh-jauh untuk mereka, untuk dirimu saja, apa yand sudah kamu lakukan?. nyawa, jiwa, otak diberikan hanya sekali.. lalu kau melakukan hal yang tidak berguna?.
Sebelumnya aku berencana untuk langsung merapikan kamarku, bersiap-siap, mengerjakan tugas, begitu aku terbangun dari tidurku. Tapi, entah mengapa momen tanya jawab pada diriku sendiri yang dibalik itu semua adalah Dia yang membantu menjawab semua pertanyaan-pertanyaan ini, terjadi. Namun, berkat itu semua, aku tahu mengapa aku bernafas, mengapa ada sebuah aliran darah di tubuh ini, mengapa tubuh ini bergerak, mengapa alam adalah sahabatku.
Istana itu, bisa dimiliki siapapun dan bisa didapatkan dengan metode yang rumit atau pun simpel, itu semua kita yang memilih. tapi, metode tersebut juga menentukan hasilnya terutama saat kita menikmatinya. Aku lebih memilih dengan menggunakan metode yang tidak rumit. yaitu dengan mengetahui akarnya-mengetahui apa arti semua arti-sehingga begitu aku mendapatkannya aku akan tersenyum bukan karena bangga pada diriku sendiri, tapi karena jiwa dan tubuh ini tersenyum dengan sendirinya.

what do you think about my style?